Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2021

Di Balik Revitalisasi dan Konfigurasi Pasar Rakyat: Politisasi Identitas Kolektif Daerah (Studi Kasus Pasar Ir. Soekarno Sukoharjo)

Gambar
Pasar tradisional atau pasar rakyat acap dicirikan dengan kesan kumuh, kotor, tidak teratur dan murah pastinya. Representasi bertemakan ‘slum area’ ini lah yang menjadi lokus pemerintah dalam melakukan daya upaya pengembangan dan pembangunannya. Dengan menjadikan kenyamanan sebagai siasat, revitalisasi pasar tradisional ini turut mewajahi tujuan-tujuan politis para elit melalui implementasi keberhasilan pembentukan rupa suatu daerah. Berkedok tujuan baik bagi kenyamanan penduduk daerah setempat serta kemakmuran para pedagang, revitalisasi pasar ini justru menciptakan sebuah gap juga berbagai konflik lain yang lebih politis. Konflik politik datang dari perbedaan tujuan dan pemaknaan revitalisasi antara pemerintah dan masyarakat (termasuk penduduk dan pedagang setempat). Bahkan, politisasi ini menyebabkan tumbuhnya identitas baru pasar tradisional yang mau tidak mau memaksa masyarakat untuk turut mengamininya.   Teras depan  Ir. Soekarno. Foto: Puryono Wacana Politis Revitalisas