Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2021

Menjadi Pinggiran, Menemukan Rumah Baru: Studi Kasus Waria Migran di Pondok Pesantren Al-Fatah Yogyakarta

Gambar
Prolog “Awas ada bencong!” “Eh kamu itu laki atau perempuan sih?! Ga jelas banget, mbok ya jangan aneh-aneh!” “Woiii, laki-laki kok pake mukena! Mending gausah salat deh, orang gak bakal diterima, Allah gak kenal sama kamu yee!” Foto: kumparan.com Beberapa perkataan itu bagai makanan pokok bagi para waria—terlebih kelompok waria di Pondok Pesantren Al-Fatah Yogyakarta ini. Awal kedatangan saya disambut oleh kalimat-kalimat menohok yang sontak mengiris batin saya kala itu. Mereka menceritakan bagaimana susahnya hidup menjadi seorang yang ‘berbeda’ (dibaca: seorang yang tidak diharapkan hadir di tengah masyarakat yang menjunjung tinggi moralitas dan normalitas—sepertinya). Melihat bagaimana mereka  bercerita dengan linangan air mata mau tidak mau membuat saya jatuh dalam alur cerita yang menyesakkan. Mereka dituntut dan dipaksa oleh keadaan untuk terus berjuang dengan cara apapun demi mendapatkan kehidupan layaknya individu yang memili